Kasus :
Ns. Lina 26thn. Merupakan perawat lulusan S1 Universitas terkenal di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Setelah lulus dari S1 keperawatan Ns. Lina mendaftar kerja di suatu Rumah Sakit di daerah asal Ns. Lina. Kebetulan pendiri RS tersebut masih mempunyai hubungan saudara dengan Ns. Lina. Karena dianggap perawat S1, Ns. Lina langsung menjabat sebagai kepala ruang. Ns. Lina tidak dapat menolak tawaran itu, meskipun Ns Lina merasa dirinya belum cukup mampu.
Perawat senior enggan untuk menjalankan program-program yang di buat oleh Ns. Lina. Ns. Lina juga merasa tidak enak jika harus menegur perawat-perawat senior di ruangan. Ns. Lina mengatakan “merasa tidak nyaman dengan posisinya sebagai kepala ruang karena perawat ruangan tidak mendukungnya”.
Secara teoritis Ns. Lina paham betul mengenai Leadership and nursing management, namun pada kenyataannya program-program yang Ns.Lina rencanakan sulit sekali untuk terealisasi. Ns Lina mulai cemas dengan kondisinya. Ns. Lina merasa bersalah karena sebagai perawat S1 yang telah diberikan kepercayaan merasa belum bisa mengerjakan tugasnya dengan baik. Karena merasa malu, Ns. Lina jarang menghadiri rapat evaluasi ruangan bersama dengan pimpinan-pimpinan RS untuk berkonsultasi mengenai permasalahan yang ada di ruangan, ada saja alasan yang membuat Ns. Lina tidak datang.
Beberapa hari ini Ns. Lina merasa sulit tidur karena memikirkan pekerjaannya dikantor. Saat dirumah yang Ns. Lina pikirkan adalah tanggungjawabnya sebagai kepala ruang.
Pengkajian
DO :
Ns Lina jarang menghadiri rapat evaluasi ruangan bersama dengan pimpinan RS untuk berkonsultasi mengenai permasalahan yang ada di ruangan.
DS
- Ns. Lina merasa belum cukup mampu untuk menjadi kepala ruangan
- Ns. Lina merasa tidak enak jika harus menegur perawat-perawat senior di ruangan
- Ns. Lina mengatakan “merasa tidak nyaman dengan posisinya sebagai kepala ruang karena perawat ruangan tidak mendukungnya”.
- Ns. Lina Merasa cemas dengan kondisinya
- Ns. Lina merasa bersalah karena sebagai perawat S1 yang telah diberikan kepercayaan merasa belum bisa mengerjakan tugasnya dengan baik
- Ns. Lina merasa sulit tidur karena memikirkan pekerjaannya dikantor
- Saat dirumah yang Ns. Lina pikirkan adalah tanggungjawabnya sebagai kepala ruang
B. Diagnosa
Diagnosa 1. Ketidakefektifan penampilan peran
Domain 7 : Hubungan Peran
Kelas 3 : Penampilan Peran
Definisi : Pola perilaku dan pengekspresian diri yang tidak sesuai dengan konteks lingkungan, norma, dan harapan
· Batasan karakteristik
- Ansietas
- Ketidakadekuatan kepercayaan diri
- Ketidakadekuatan menejemen diri
- Pesimisme
- Ketidakpuasan peran
- Ketegangan peran
- Ketidakadekuatan motivasi
· Faktor yang berhubungan
- Harga diri rendah
- Kurang penghargaan
- Usia muda
- Ketidakadekuatan sistem dukungan
· NOC
Level kecemasan
Indikator:
Ø Menurunya kegelisahan
Ø Menurunya kesulitan konsentrasi
Ø Menurunya kesulitan memecahkan masalah
Ø Verbalisasi kecemasan
Ø Menurunya gangguan tidur
Koping
Indicator:
Ø Kemampuan identifikasi pola koping yang efektif
Ø Kemampuan memverbalkan control perasaan
Ø Kemampuan menggunakan personal support sistem
Ø Kemampuan identifikasi personal koping strategies
Ø Melaporkan penurunan gejala fisik stress
Ø Melaporkan penurunan perasaan negative
Ø Melaporkan meningkatnya kenyamanan psikologis
Motivasi
Indicator:
Ø Mengembangkan rencana tindakan
Ø Memelihara harga diri positif
Ø Kemampuan menyelesaikan tugas
Penampilan peran
Indicator:
Ø Melaporkan strategi untuk perubahan peran
Ø Menampilkan harapan peran
Ø Menampilkan perilaku peran komunitas
Ø Menampilkan perilaku peran kerja
Ø Melaporkan nyaman dengan harapan peran
Ø Melaporkan nyaman dengan perubahan peran
Control kecemasan diri
indicator :
Ø Memonitor intensitas kecemasan
Ø Menggunakan strategi koping yang efektif
Ø Mempertahankan penampilan peran
Ø Mempertahankan hubungan social
Ø Mempertahankan konsentrasi
Ø Mempertahankan keadekuatan tidur
· NIC
1. Role Enhancement
Definisi: membantu pasien, orang lain, dan atau keluarga untuk meningkatkan hubungan dengan memperbaiki dan meningkatkan hubungan peran yang spesifik.
Aktivitas:
- Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku yang dibutuhkan untuk peran yang baru atau yang berubah.
- Mendorong pasien untuk mengidentifikasi deskripsi yang realistis dari dari perubahan peran.
- Membantu pasien untuk mengidentifikasi strategi positive untuk memanajemen perubahan peran
- Menyediakan role model untuk mempelajari perilaku baru ,sesuai kebutuhan
- Mengajarkan perilaku baru yang dibutuhkan pasien untuk mengisi peran
2. Self Aware Enhancement
Definisi: membantu pasien untuk mengeksplor dan mengerti pikiran, perasaan, motivasi, dan perilakunya
Aktivitas:
- Mendorong pasien untuk menghargai dan mendiskusikan pikiran dan perasaanya
- Membantu pasien untuk menyadari bahwa siapapun adalah unik
- Membantu pasien mengidentifikasi perilaku yang membangun diri
- Membantu pasien untuk mempersiapkan kemungkinan respon negatif dirinya
3. Self Esteem Enhancement
Definisi: membantu pasien untuk meningkatkan penilaian dirinya terhadap kesalahan dirinya.
Aktivitas:
- Memonitor statemen pasien terhadap kesalahan dirinya
- Mendorong kontak mata ketika berkomunikasi dengan orang lain
- Mereinforcement kekuatan personal yang telah diidentifikasi oleh pasien
- Membantu pasien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang lain
- Menahan diri dari kritisi negatif
- Menahan diri untuk mengejek
- Mengeksplor kesuksesan sebelumnya
- Mendorong pasien utuk mengevaluasi perilakunya
- Mendorong pasien untuk menerima perubahan-perubahan baru
- Reward atau mengapresiasi perkembangan pasien dalam mencapai tujuan
- Memfasilitasi lingkungan dan aktivitas yang akan meningkatkan harga diri
- Membuat statement positif tentang pasien.
4. Coping Enhancement
Definisi: membantu pasien dalam penerimaan stressor, perubahan, dan ancaman yang mengganggu keseimbangan hidup dan peran.
Aktivitas:
- Mendorong pasien untuk mengidentifikasi deskripsi yang realistis dari perubahan peran
- Mengevaluasi kemampuan pasien membuat keputusan
- Mendorong pasien dalam mengembangkan hubungan
- Mengeksplor keberhasilan pasien sebelumnya
- Mengeksplor alasan pasien mengkritisi dirinya
- Membantu pasien mengidentifikasi respon positif dari orang lain
- Mengeksplorasi metode pasien sebelumnya dalam menghadapi permasalahan hidup
- Mengenalkan pasien kepada orang atau group yang sukses menghadapi pengalaman yang sama
- Membantu pasien untuk mengidentifikasi support system yang ada
- Menyediakan social skill training sesuai kebutuhan
- Membantu pasien mengidentifikasi strategi positif untuk menghadapi perubahan peran
- Membantu pasien untuk memecahkan masalah
- Mendorong pasien untuk mengevaluasi perilakunya
Diagnosa ke-2. Ansietas
Domain 9 : koping/toleransi stress
Kelas 2 : respon koping
Definisi : perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar-samar disertai respon autonom( sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
· Batasan karakteristik
- Gelisah
- Insomnia
- Ragu/tidak percaya diri
· Faktor yang berhubungan
- Perubahan dalam status peran dan fungsi peran
· NOC
Level kecemasan
Indikator:
- Tingkat kegelisahan
- Kesulitan konsentrasi
- kesulitan memecahkan masalah
- kemampuan verbalisasi kecemasan
- gangguan tidur
Control kecemasan diri
Indikator:
- Kemampuan memonitor intensitas kecemasan.
- Kemampuan menggunakan strategi koping yang efektif
- Kemampuan mempertahankan penampilan peran
- Kemampuan mempertahankan hubungan social
- Kemampuan mempertahankan konsentrasi
- Kemampuan mempertahankan keadekuatan tidur
- Tingkat respon kontrol kecemasan
Penyesuaian psikososial : perubahan hidup
Indicator:
- Kemampuan mempertahankan harga diri
- Kemampuan mempertahankan produktivitas
- Melaporkan merasa berguna
- Verbalisasi optimis tentang masa depan
- Menggunakan strategi koping yang efektif
· NIC
1. Meningkatkan koping
Definisi: membantu pasien dalam penerimaan stressor, perubahan, dan ancaman yang mengganggu keseimbangan hidup dan peran.
Aktivitas:
- Mendorong pasien untuk mengidentifikasi deskripsi yang realistis dari perubahan peran
- Mengevaluasi kemampuan pasien membuat keputusan
- Mendorong pasien dalam mengembangkan hubungan
- Mendorong aktivitas social dan komunitas
- Mengeksplor keberhasilan pasien sebelumnya
- Mengeksplor alasan pasien mengkritisi dirinya
- Membantu pasien mengidentifikasi respon positif dari orang lain
- Mengeksplorasi metode pasien sebelumnya dalam menghadapi permasalahan hidup
- Mengenalkan pasien kepada orang atau group yang sukses menghadapi pengalaman yang sama
- Membantu pasien untuk mengidentifikasi support system yang ada
- Menyediakan social skill training sesuai kebutuhan
- Membantu pasien mengidentifikasi strategi positif untuk menghadapi perubahan peran
- Membantu pasien untuk memecahkan masalah
- Mendorong pasien untuk mengevaluasi perilakunya
2. Mengurangi kecemasan
Definisi : meminimalisasi ketakutan, prasangka, atau kesulitan yang berhubungan dengan sumber yang tidak diketahui dari antisipasi yang berbahaya.
Aktivitas :
- Menggunakan pendekatan yang menenangkan
- Mencari untuk memahamai prespektif pasien dari situasi stress
- Mendorong verbaliasasi perasaan, persepsi, dan ketakutan
- Mendorong pengggunaan mekanisme pertahanan yang sesuai
- Menginstruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Observasi verbal dan non verbal dari gejala kecemasan